Telah mendekati akhir dari Ramadhan tahun ini. Menjadi Ramadhan yang kesekian kali kita lewati. Sudahkah kita lebih baik setelah satu bulan yang lalu? Tentu kita harus terus berharap apa yang telah kita lakukan kemarin dapat Allah terima. Puasa, sholat, sedekah dan amalan kebaikan lainnya dapat dirahmati Allah. Setelah Ramadhan, kita tetap harus bertahan dan terus melakukan yang terbaik. Berusaha menjaga diri kita agar dapat bertemu di Ramadhan berikutnya.

Perhatikanlah, berikut pesan dan motivasi dari para Ulama,

Ibnu Taimiyah Rohimahumullah berkata: “Yang menjadi tolak ukur penentu adalah kesempurnaan di akhir amalan, bukan kekurangan diawalnya”

Sehingga kita harus optimis dan bersemangat melakukan yang terbaik menuju akhir Ramadhan ini. Imam Hasan Al-Bashri berkata “Perbaiki (perbaguslah) yang tersisa. maka Allah akan Mengampuni apa yang lalu”. Ada ungkapan pula yang menyebutkan “siapa yang tidak merasakan pahitnya perpisahan, dia tidak mengetahui manisnya pertemuan.”

“wahai Robbku, jangan sibukkan hatiku dengan apa yang menggundahkanku. jangan sibukkan hatiku memikirkan mereka yang tak menyayangiku. lindungi usiaku dari hal-hal yang membuang waktu. bersamai aku, jadikan aku lebih kuat. dan jadikanlah aku yakin bahwa dengan bersama-Mu aku tak butuh bersandar lagi pada siapapun.” —Syaikh Mutwally Asy-Syarawi

Semoga kita dapat senantiasa menjadikan Ramadhan ada dalam karakter diri kita sehari-hari. Tulus berpuasa dan bersedekah. Menghabiskan usia dan waktu kita hanya untuk mencari Rahmat-Nya. Semoga kita dapat bertemu di Ramadhan berikutnya. Mari saling meminta maaf dan memaafkan. Happy Eid Fitri.

 

Penulis: Luluk, S.E